Hanya ada satu kemungkinan ketika bermiliaran ‘saudara kandung anda’ tak lolos dalam pertempuran kala itu, dan
hanya andalah orang yang berhasil lolos. Suatu kebanggan bukan? Lalu sebagai manusia yang unik, bukankah kebanggan
ketika tak ada satupun di dunia ini yang menyamai kita. Tak ada satu pun yang
lahirnya, pengalaman hidupnya, serta matinya sama dengan Anda. Sebuah mahakarya
special yang diciptakan pada diri kita. Penciptaan yang tiada duanya.
Tercipta dan dilahirkan sebagai makhluk sempurna dihadapan
Tuhan adalah suatu anugerah yang harganya tak terhingga. Pendengaran,
penglihatan,dan semua yang telah diberikan
ketika kita lahir.Harga Anda tak ternilai !
Kita adalah makhluk special. Makhluk special tentu dihargai
dengan tugas special. Makhluk terhormat diber i tugas terhormat, dan makhluk
berharga harus diberi tanggungjawab berharga. Jika makhluk terhormat diberi
tugas yang remeh,tentu itu merupakan pelecehan terhadapnya. Makhluk istimewa
diberi tugas yang biasa-biasa saja,
tentu itu bentuk penghianatan. Seharusnya, Orang besar harus diberi tugas
besar.
Begitu pun manusia sebagai makhluk yang harganya tak
ternilai, tugas yang diberikan oleh Tuhan juga tak ternilai. Tugas menjadi seorang khalifah (
pemimpin ) di muka bumi.
Berani menjadi manusia, harus berani memegang tanggung jawab
yang disertakan Tuhan atasnya. Berani jadi manusia harus berani mengemban tugas
kehormatan yang diamanatkan oleh Sang pencipta kepadanya.
Tapi lihatlah perilaku begitu banyak manusia. Mereka
melecehkan dirinya dengan tertunduk kepada makhluk yang lebih rendah darinya.
Mereka menjual martabat demi meraih pangkat. Mereka menukar harga dirinya demi
meraih limpahan harta. Mereka mengorbankan kemuliaannya dengan mengisi hidupnya
dengan beragam aktifitas yang tak pantas dilakukan oleh sesosok manusi yang
mulia.
“ Sebenarnya diri kita lebih mahal ketimbang uang, maka
jangan kejar uang. Jadikan uang yang mengejar kita.” Begitulah pernyataan Emha
Ainun Nadjib yang pernah saya baca. Uang harus hanya menjadi efek moral dari
sebuah pekerjaan.
Jangan pernah meremehkan hasil karya Tuhan dengan pilihan-pilihan hidup kita yang
kerdil. Jangan pernah melecehkan mahakarya Tuhan dengan aktivitas-aktivitas
kita yang kerdil. Sebuah kedurhakaan jika kita sebagai makhluk istimewa hanya
mengisi hidup dengan beragam kegiatan yang tak layak dikerjakan. Tentu tak akan
jadi istimewa hidup kita ini kalau hanya numpang lewat hidup di bumi.
Lahir,hidup,mati tanpa meninggalkan warisan berharga. Tanpa memberikan kontirbusi
yang bermanfaat bagi sekitrnya.
Menyesali kesalahan-kesalahan selama ini dan berharap menjadi
lebih baik setiap harinya adalah suatu cara yang lebih mengubah hidup ini untuk
lebih bersyukur dengan apa yang telah diberi Sang Pencipta. Saya Cuma bias bilang,
Hidup adalah kompetisi, persaingan dan selalu hanya terdapat dua pilihan dalam
hidup ini. Ada sukses, ada gagal. Ada kaya, ada miskin. Ada naik, ada turun.
Maka berlombalah. Saat kita berjalan, ternyata di tempat lain orang sedang
berlari cepat mengejar impiannya masing-masing, apakah kita akan diam?
Jika kita mau, pasti bisa ! Salam semangat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar