Di suatu kota ada seorang pengusaha yang kaya raya. Ia
memiliki keluarga yang harmonis, kehidupan yang baik, serta dikenal dermawan
oleh masyarakat sekitar. Waktu mudanya konglongmerat itu berasal dari keluarga
yang sangat miskin. Namun ia mampu merubah hidupnya dari bukan siapa-siapa
menjadi orang yang sangat disegani di lingkungannya.
Karena penasaran, ada seorang pemuda yang ingin belajar
menimba pengalaman dari pengusaha tersebut. Pemuda itu memberanikan diri untuk
mengirim surat yang isinya meminta kesempatan untuk bertemu langsung dan ingin bertanya beberapa hal pada sang
pengusaha. Setelah beberapa minggu menunggu, surat pun dibalas. Akhirnya pemuda
itu berhasil menemui sang pengusaha.
“ Terima kasih bapak mau menerima kunjungan saya. Terus
terang tujuan saya ingin menemui Bapak adalah untuk menimba pengalaman dari
Bapak. Saya ingin tahu apa yang telah menyababkan Bapak menjadi orang yang
seberhasil sekarang ini. Apa yang Bapak lakukan semasa muda sehingga dapat
sesukses sekarang ini.
Mendengar pertanyaan itu, sang pengusaha hanya tersenyum
sejenak. Kemudian, ia meminta pemuda tadi menengadahkan kedua tangannya. Si
pemuda pun bingung. Namun,tak lama pengusaha tadi pun menjelaskan maksudnya.
“ Biar aku lihat garis tanganmu. Perhatikan baik-baik apa
pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti pelajaran yang
kamu minta,” jawab sang pengusaha.
Setelah pemuda itu menengadahkan kedua tangannya, si
pengusaha pun berkata, “ Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa
garis utama yang menentukan nasibmu. Di sini ada garis kehidupan. Kemudian, di
sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh.”
Si pemuda itu hanya manggut-manggut.
“ Sekarang, menggenggamlah,” ujar pengusaha.
Pemuda itu pun mengepalkan kedua tangannya.
“ Di mana semua garis tadi?” tanya pengusaha.
“ Di dalam telapak tangan yang saya genggam,” jawab pemuda.
“ Nah, apa artinya itu?” Tanya pengusaha.
Pemuda itu menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu.
“ Hal itu mengandung arti bagaimana takdir dan nasibmu
kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Coba kamu lihat, bukankah semua
garis hidupmu tadi ada di dalam genggaman tanganmu?Dan, itulah rahasia suksesku
selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan
nasibku sendiri di masa mendatang,” terang pengusaha.
Si pemuda mengangguk-angguk tanda mengerti dan paham akan
penjelasan si pengusaha.
“ Tetapi coba lihat genggamanmu. Bukankah masih ada garis
yang tidak ikut tergenggam?” lanjut pengusaha.
“Sisa garis itulah yang berada
di luar kendalimu. Ada tangan-tangan gaib yang senantiasa bekerja di semesta.
Di sanalah letak kekuatan spiritual dari Sang Maha Pencipta. Itu mengandung
arti bahwa kita tidak dapat memperoleh semua itu tanpa bantuan Tuhan. Iringi
usahamu dengan doa dan pengabdian pada-Nya.
Si pemuda itu pun sangat bergembira atas pelajaran yang di
dapatnya dari pengusaha.
Kawan, memang begitulah hidup kita manusia. Menjadi apa dan
bagaiman kita di masa depan, sangat ditentukan oleh dua hal. Pertama bagaimana
kesungguhan kita dalam memperjuangkannya. Karena nasib manusia dimasa mendatang
sangat ditentukan oleh manusia tersebut. Kedua, jangan pernah lupa dengan
Kuasa-Nya di muka bumi ini. Bagaimana pun usaha dan kerja keras kita dalam
mengubah nasib, kalau Dia tidak menghendaki kita sukses , kita pun akan tetap
berada dalam keterpurukan hidup. Iringi pekerjaan fisik dengan doa dan ibadah
kepada-Nya. Dekati Sang Penentu sukses kita. Salam semangat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar